Rabu, 10 September 2014

Membuat Kerangka

Seperti telah dijelaskan di awal, penulis pemula akan merasakan kesulitan di awal penulisan. Meskipun sudah memiliki ide atau gagasan sebagai bahan utama, tetapi meramunya menjadi sebuah tulisan utuh merupakan kesulitan besar.

Nah, salah satu acara untuk memudahkan penulisan adalah membuat kerangka tulisan. Apa gunanya kerangka tulisan? Pertama, agar penulis lebih fokus pada ide atau gagasan utama yang ingin disampaikan. Tanpa kerangka penulisan, seringkali penulis, khususnya pemula melebar ke mana-mana. Kadang sangat "bernafsu" untuk memasukkan berbagai hal yang dianggap penting sehingga tidak tampak mana ide utamanya. Kedua, dengan adanya kerangka tulisan secara otomatis kita tertuntun dalam sistematika penyusunan tulisan. Tidak jarang saat menulis kita sering melompat-lompat atau berputar-putar. Yang sudah ditulis di bagian awal kadang diungkapkan lagi di bagian tengah atau akhir.

Itu semua karena tidak ada kerangka tulisan. Apa itu kerangka tulisan? Dan bagaimana membuatnya? Secara sederhana kerangka tulisan terdiri dari pendahuluan, isi dan penutup. Namun, kita bisa membuatnya lebih terperinci lagi dengan memberikan pointer-pointer terutama pada bagian isi. Misalnya, kita akan membuat sebuah tulisan ilmiah tentang "Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia."

Mari kita coba buat kerangka tulisannya seperti berikut ini. Pada pendahuluan kita bisa ungkapan masalah parahnya praktik korupsi di Indonesia, bisa disinggung juga di sini upaya pemberantasannya namun ternyata belum maksimal. Pada bagian isi yang merupakan inti tulisan kita bisa paparkan di sini mengapa praktik korupsi di negeri ini sulit diberantas, apa saja faktor-faktornya serta bagaimana mengatasinya dari berbaga segi.

Dan di bagian penutup kita bisa tegaskan upaya yang harus terus menerus dilakukan oleh berbagai pihak untuk tidak saja memberantas tetapi yang terpenting mencegah tindakan korupsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar